Anda Telah Memasuki Kawasan SFR

Kita menjadi orang BUKAN PAHLAWAN melainkan SUPERMAN IS DEAD, dan orang-orang berkata kalau kita PUNK HARI INI tapi se-umur hidup kami tidak pernah VODKABILLY, dan akan mengatakan GOODBYE WHISKEY.
JIKA KAMI BERSAMA dan HANYA HARI INI ber-CERITA SEMALAM hingga kami ingin PULANG, maka KITA VS MEREKA menjadi MUSUH SAHABAT yang akan MENGINJAK NERAKA.
LUKA INDONESIA kita hapus dengan KUAT KITA BERSINAR, kita harus BANGKIT dan PERCAYA bahwa ROCK N' ROLL BAND yang meski WE ARE THE OUTSIDER dan kami ingin bahagia dengan kahadiran LADY ROSE yang kami miliki.


Minggu, 01 Mei 2011

Umur Kebahagiaan Manusia

Manusia berusia 30 tahun ke bawah memang
merasakan bahagia. Namun kadarnya hanya “rata- rata bahagia”. Kadar kebahagiaan menurun saat mereka masuk ke tahapan usia berikutnya.

Menurut penelitian terbaru yang dilakukan terhadap manusia berusia lanjut, dewasa,
hingga remaja, terungkap bahwa mereka yang telah
berumur lah yang merasa paling bahagia. Bukan
mereka yang berusia lebih muda. Adapun puncak di mana manusia merasa paling
bahagia dalam hidupnya adalah ketika mereka
berusia 80 tahun. Temuan itu diungkapkan oleh Lewis Wolpert, seorang
profesor asal University College London, Inggris.
Sebagai bagian dari penelitiannya, Lewis melakukan
survey terhadap 350 ribu orang. Hasilnya, Lewis menemukan, mereka yang berusia 30
tahun ke bawah memang merasakan bahagia. Namun
kadarnya hanya “rata-rata bahagia”. Akan tetapi, tingkat kebahagiaan menurun saat mereka masuk ke
tahapan usia berikutnya, ketika mereka harus
menghidupi keluarga mereka. “Dengan berkurangnya tanggungjawab setelah mereka melampaui usia 40 tahunan, tingkat
kebahagiaan kembali meningkat, ” kata Wolpert, seperti dikutip dari MedIndia, 29 Maret 2011.
“Trennya terus naik dan kebahagiaan mencapai puncaknya saat mereka berusia 70 dan 80 tahun, ” ucapnya. Dimulai dari pertengahan 40 tahunan, kata Wolpert,
orang juga cenderung menjadi lebih ceria dan optimis.
Dan tren ini mencapai titik maksimumnya di usia akhir
70 atau 80. Temuan tersebut dipublikasikan di jurnal
American National Academy of Sciences.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar